Barometer Teknologi Informasi, Indocomtech Kembali Digelar

Posted by admin in Featured Articles, Serba-serbi on November 4, 2011 | no responses

Penggila teknologi bergembira! Pasalnya, ajang barometer teknologi informasi di Indonesia, yaitu Indocomtech, kembali digelar dari tanggal 2-6 November 2011, di Jakarta Convention Center Senayan. Menempati area Hall A, Hall B, Cendrawasih Hall, Main Lobby dan Plenary Hall, pameran Indocomtech dilaksanakan berbarengan dengan Jakarta Games Show (JGS), yaitu sebuah pameran produsen dan komunitas games.

Tak kurang dari 250 vendor TI dan aksesoris serta operator telekomunikasi, belum termasuk asosiasi pedagang, menjadi peserta pameran kali ini. Mengusung tema “See How IT Goes”, ajang yang digelar ke-19 kalinya ini ditargetkan oleh penyelenggara, Dyandra Promosindo dan Apkomindo, akan menarik 220 ribu orang pengunjung dengan transaksaksi mencapai Rp 625 miliar rupiah. Harapan tersebut sangat mungkin terealisasi, mengingat para peserta pameran saling berlomba memberikan berbagai promo diskon dan bonus produk yang sangat menarik bagi pengunjung. Bagi para IT mania atau yang sedang butuh gadget, ajang ini tidak boleh dilewatkan.

Speedy misalnya, menawarkan berbagai produk dan paket layanan yang menarik bagi masyarakat, khususnya bagi yang butuh dan mencari kepuasan akan layanan internet. Internet provider milik Telkom ini, khusus selama pameran berlangsung.
Pada Indocomtech kali ini, Speedy menghadirkan pengalaman berinternet yang seru di stan mereka melalui layanan Groovia TV (cara baru menonton televisi berbasis internet), Speedy Flash (perpaduan layanan Speedy dan Telkomsel Flash), Speedy bersama TiBox (inovasi berinternet via televisi), Speedy Home Monitoring (produk surveillance via internet) serta Flexi (layana CDMA paling irit).
Selama pameran, produk dan layanan Telkom Group tersebut menawarkan kesempatan sebagai berikut:

• Promo spesial Speedy 1 Mbps dengan paket berlangganan hanya Rp 300 ribu/bulan, dan pasang Speedy di Indocomtech “Sehari Langsung On”
• Harga khusus 100 orang pembeli pertama TiBox, dimana paket sudah termasuk berlangganan Speedy 512 kbps. Tibox merupakan persembahan dari Speedy dan Tiphone, dalam bentuk Set-Top-Box berbasis Android yang bisa bikin kita internet ria di televisi.
• Pasang Groovia TV dapat Gratis Speedy Unlimited, Paket mulai 275 ribu perbulan. Salah satu kelebihan Groovia TV ini antara lain kita bisa melakukan Pause, Rewind atau Replay siaran favorit kita.
• Promo spesial modem Flexinet senilai Rp 99ribu dan hape Flexi Android, serta gadget Flexi Tab mulai Rp 1.299 ribu gratis Flexi Mobile Broadband selama 1 bulan.

Di samping itu, pengunjung pameran berpeluang mendapatkan produk-produk unggulan di bawah harga pasaran, dengan mengikuti Lelang Produk setiap harinya di sesi Shocking Time. Produk yang dilelang antara lain ZTE Blade (harga mulai Rp 800 ribu), ZTE Light Tab (harga mulai Rp 1,3 juta), Ivio DE 88 (harga mulai Rp 1,3 juta), Modem Speed Up (harga mulai Rp 50.000). Dapatkan juga harga khusus Paket Speedy 512 Kbps untuk setiap pembelian notebook Axiio, Lenovo, Dell, Fujitsu, Zyrex dan Emax, Speed Up dan HP.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
Buruan ke Indocomtech dahulu, jangan sampai menyesal kemudian….

tablet vs sabak

Posted: September 19, 2011 in sekedar catatan

Tags: grip, lagu anak-anak, sabak, stylus, tablet pc1

Kemarin waktu main ke rumah eyang uti, Wildan (anak saya yg br berumur 10 bulan) diajari lagu anak-anak jaman jadul (ingatan saya saja cuma “capet-capet” teringat dulu ibu menyanyikan buat saya waktu masih kecil). Mungkin saat ini tidak banyak yang tahu lagu berbahasa jawa tersebut. Ini lagunya :

Esuk-esuk srengengene wis metu, ibu

nyuwun pangestu keng putra badhe sinau, ibu

nyangking tas ing jerone isi sabak, bapak

grip lan sada wis cemepak ana kotak, bapak

Awan-awan srengengene ono tengah, simbah

bingah-bingah keng wayah wangsul sekolah, simbah

Kira-kira kalau diartikan dalam bahasa indonesia kurang lebih begini artinya : Pagi-pagi matahari sudah terbit, ibu (Esuk-esuk srengengene wis metu, ibu) ; Mohon doa restu ananda mau belajar (sekolah), ibu (nyuwun pangestu keng putra badhe sinau, ibu) ; Menenteng tas di dalamnya isi sabak*, bapak (nyangking tas ing jerone isi sabak, bapak) ; Grip** dan lidi*** sudah siap dalam kotak (grip lan sada wis cemepak ana kotak, bapak) ; Siang-siang matahari ada di tengah, simbah (eyang) (Awan-awan srengengene ono tengah, simbah) ; Suka cita cucunya pulang sekolah, simbah (eyang) (bingah-bingah keng wayah wangsul sekolah, simbah).

Mungkin saat ini sudah tak banyak yang tahu apa itu sabak, grip dan kenapa membawa sada (lidi) ke sekolah. Sabak adalah nama sebuah alat tulis jaman dahulu yang berfungsi sebagai buku, namun hampir mirip sebuah papan tulis (blackboard) yang ketika penuh langsung dihapus. Sedangkan grip adalah pasangan sabak, yaitu sebuah alat tulis yang digunakan menulis diatas sabak (kira-kira mirip isi pensil jika kita membelah sebuah pensil). Nah, membawa lidi ke sekolah adalah sebagai alat bantu menghitung. Seiring perkembangan zaman alat-alat itu tak lagi digunakan, fungsi sabak digantikan buku tulis dan grip digantikan oleh pulpen dan pensil, sementara lidi digantikan oleh kalkulator.

Zaman berganti dan teknologi semakin maju. Suatu saat fungsi buku tulis, pulpen dan kalkulatorpun akan segera tergantikan. Mungkin beberapa tahun lagi anak-anak ke sekolah tidak lagi membawa buku tulis dan pulpen, melainkan membawa sebuah tablet pc (menurut suami saya tablet pc adalah evolusi dari sabak dan grip… hehehe…). Sehingga secara serampangan tablet pc saya artikan sebagai sabak digital, sedangkan stylus = grip digital….. hahaha…. Lalu jika zaman itu telah terjadi, kira-kira lirik lagu tersebut jadi seperti apa ya…? ada yang punya usul…?

— http://catatangurutk.wordpress.com/2011/09/19/16/